Mengenal lebih jauh Majalah Suara Guru


MENGENAL LEBIH JAUH MAJALAH SUARA GURU

 

Resume Ke-    : 22
Gelombang     : 28
Hari/Tanggal   : Senin, 27 Februari 2023
Tema             : Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru
Nara Sumber   : Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd.
Moderator       : Sim Chung Wei, S.P.

Salam Literasi...! 

Sahabat Nusantara

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Shallom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Rahayu.

Alhamdulillah, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 malam ini sudah memasuki sesi yang ke-22. Berarti tersisi 8 pertemuan lagi. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkenan mengabulkan permohonan dan do’a kita sehingga bisa mengikuti kegiatan ini sampai pertemuan ke-30. Aamiin.

Pertemuan dilaksanakan secara tatap maya via zoo dan Live Streaming Youtube. (Join Zoom Meeting https://telkomsel.zoom.us/j/93550325728 Meeting ID: 935 5032 5728) dan live streaming Youtube https://www.youtube.com/live/zyA8OQhTTB4?feature=share. 

Tema materi pada kesempatan ini "Mengirimkan Artikel Ke Majalah Suara Guru” Bertindak sebagi nara sumber Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. dan didampingi moderator Sim Chung Wei, S.P. yang akrab dengan sebutan Koko Sim.

Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. adalah seorang guru di SMPN 1 Kemang, sebagai tugas utama. Sedangkan tugas lainnya, beliau menjabat sebagai  Bendahara Pengurus Besar PGRI, dan Redaktur pelaksana pada majalah Suara Guru. Selain itu, beliau juga seorang penulis yang telah menghasilkan karya buku sebayak 20 judul buku.

Facebook      : Catur ayah fam nurrochman

Watsapp       : 089517706704 atau 0817740192

 

Sejarah berdirinya Majalah Suara Guru

Majalah Suara Guru berdiri pada tahun 1949 dan terbit pertama kali pada tahun 1950 dan eksis sampai sekarang. Izin terbitnya dikeluarkan oleh Departemen Penerangan melalui Skp.Deppen No.109 & SK-PDHM-STT-66 tanggal 18 Februari 1966. Redaksinya Pengurus Besar PGRI berada di Gedung Guru Indonesia, Jalan Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat. ISSN 0216-186x. Majalah Suara Guru dibuat Glossy full color, kertasnya bagus, terdiri dari 76 halaman, dan lain-lain. Majalah Suara Guru adalah salah satu majalah tua yang sudah berusia hampir 74 tahun, majalah ini  terbit 2 bulan sekali. Majalah ini adalah majalah perjuangan dimana majalah ini memperjuangkan ideologi Pancasila.
 

Rubrik Majalah Suara Guru

Ada beberapa rubrik menarik pada Majalah Suara Guru, diantara:

1.  Rubrik Utama berisi tentang kebijakan-kebijakan terhadap guru;

2.  Rubrik Opini berisi komentar-komentar guru tentang Pendidikan atau pun hal lain yang berkaitan dengan pendidikan;

3.  Rubrik Sastra, berisi tentang puisi, cerpen, pantun, dan lainnya yang berhubungan dengan sastra;

4.  Rubrik Destinasi, berisi tentang perjalanan guru, kuliner, tempat wisata dan lain-lain;

5.  Rubrik Sejarah, berisi tentang sejarah-sejarah nasional;

6.  Rubrik Inspiratif, berisi pengalaman guru dalam mengajar dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dikemas dalam cerita berbentuk Naratif maupun Deskriptif. Metode tersebut menginspirasi guru di nusantara untuk melakukan metode atau mencoba metode baru dengan menggabungkan metode yang sudah ada;

7.  Rubrik sekolah berisi tentang informasi sekolah-sekolah, kegiatan di sekolah seperti kegiatan P5 dan lain-lain;

8. Rubrik Kampus, berisi tentang informasi perguruan tinggi, kegiatan di kampus dan lain-lain;

9. Rubrik Percik dan Oase Rubrik, berisi motivasi dan Mutiara kehidupan.

 

Narasumber menghimbau agar semua guru yang mengirimkan tulisan/opini dalam bidang pendidikan ke redaksi majalah Suara Guru dan jika berhasil terbit akan mendapatkan hadiah menarik. Semua guru mulai jenjang PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, sampai Perguruan Tinggi bahkan Marasah Diniyah (Madin) maupun POndok Pesantren baik negeri maupun swasta dari Aceh sampai Papua boleh mengirimkan tulisanya sesuai dengan rubrik yang tersedia dia majalah Suara Guru. Semua guru dapat memanfaatkan Majalah Suara Guru PB PGRI sebagai arena untuk berbagi inspirasi kepada guru-guru lain di seluruh Indonesia, melalui artikel, opini, berita, dll.

 

Ketentuan/Syarat Penulisan

Rubrik Opini:

1.  Gagasan asli, tidak plagiat

2.  Tidak bertentangan dengan ideologi negara, tidak mengandung unsur SARA, tidak menyerang person.

3.  Bersifat aktual tentang bidang pendidikan

4.  Ditulis dengan bahasa populer, mudah dipahami, ringan dibaca, komunikatif

5.  Ditulis maksimal 700-800 kata

 

Menulis Artikel:

1. Menyebutkan identitas dan foto
2. Tulisan sesuai dengan rubrik yang disediakan (opini, resensi, sastra, destinasi, dll)
3. Diutamakan bidang pendidikan
4. Mengangkat isu aktual
5. Tulisan dikirimkan via email ke alamat: majalah.suaraguru@gmail.com

 

Bagi pembaca yang berkeinginan untuk membeli atau berlangganan Majalah Suara Guru bisa menghubungi:

Bu Widya : 0878-8228-9299

Mas Tyas : 085814213473

Sebenarnya banyak sekali ruang kreasi bagi guru, hanya saja kemauan dan tekad kuat sajalah yang harus dimiliki oleh guru untuk mewujudkannya. Penulis resume sendiri berupaya untuk keluar dari zona nyaman yang selama ini membelenggu diri. Semoga resume ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.

 

Wassalamu’alaikum

Salam Literasi!!!

 

Penulis,

 

Moh. Ali Husni – Trenggalek.


Lokasi: Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Capability/Ability and Willingness

STATING ABILITY/CAPABILITY AND WILLINGNESS Stating ability is an expressing that states the ability to do something, while inability is an expressing of the inability to do something. Expressing ability : - can - could - be able to Expressing inability : - can not - could not - not able to Expressing of Asking someone's ability : - Can ... ? - Could ... ? - Be ... Able to ... ? For the examples : 1. Fishermen can use the contents of the island, while you can not. 2. Were Fishermen able to provide protein from our catch? 3. Can Docter meet the food needs of the community? 4. We are able to preserve the ocean even though we take the results. 5. Fishermen will be able to build a boat 6. Students will not be able to understand without study regularly. Apa Itu Willingness? Willingness  berarti kemauan atau kesediaan untuk melakukan sesuatu. Biasanya  willingness  seseorang dapat diketahui bila Ia menyatakan  “I will,”  dan  “I would,”. Kata  will  digu...
Baca selengkapnya

Perbedaan Kalimat Nominal dan Verbal

Gambar
Bagaimana Cara Membedakan antara Kalimat Nominal dan Kalimat Verbal? Pertanyaan ini seringkali muncul di benak kita dari para siswa. Mereka rata-rata kesulitan memahami perbedaannya. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menguraikan perbedaannya. A. Kalimat Nominal (Nominal Sentence) Kalimat Nominal adalah suatu kalimat yang menjelaskan mengenai identitas atau menjelaskan keadaan tertentu, seperti nama seseorang, lokasi seseorang, lokasi, dan sifat seseorang dan semacamnya. Ciri kalimat nominal dalam Bahasa Inggris biasanya ada to be definitif seperti is, am, are (present) dan was, were (past). Kemudian To be-nya juga disertai noun (kata benda), adjective (kata sifat), maupun preposition (preposisi) atau adverb (kata keterangan) Semua kalimat nominal bisa berbentuk positif, negatif maupun interrogative. Berikut ini adalah contoh kalimat nominal: 1. Kalimat Positive (Positive Sentence) - My sister is beautiful. (adjective) - Tiffany was  a diligent student . (noun) - Andre ...
Baca selengkapnya

P5 dan P2RA, Antara Tantangan, Realita dan Kenicayaan di Madrasah

Gambar
 P5 dan P2RA, Antara Tantangan, Realita dan Kenicayaan di Madrasah   Rasanya bukan hal asing di telinga kita mendengar Kurikulum Merdeka. Pada sekolah di bawah naungan Kemendikbud kita mengenal istilah P5 sedangkan pada madrasah dibawah naungan Kemenag kita mengenal istilah P2RA. P5 kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sedangkan P2RA kepanjangan dari Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin.  Lantas apa dan dimana letak perbedaan diantara keduanya?  Lomba Fashion Show Sebelum kita mengupasnya, ada baiknya kita bedah Kurikulum Merdekanya dulu. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengembangkan kurikulum prototipe yang disebut sebagai Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menjadi upaya untuk memulihkan proses pembelajaran yang selama ini mengalami krisis. Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan ...
Baca selengkapnya