Proofreading dan Editing, apa beda?

PROOFREADING DAN EDITING, APA BEDA?


Resume            : Ke-12, 
Gelombang      : 28
Hari/Tanggal    : Jum’at, 3 Februari 2023
Tema                  : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Nara Sumber   : Susanto, S.Pd.
Moderator        : Helwiyah, S.Pd., M.M.
 
Salam Literasi...! 
Salam KBMN 28....!

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Shallom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Rahayu.

Sahabat Nusantara,

Apa kabar semuanya? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiyat. Aamiin....
Senang sekali kita bisa bersua di blog serumpunbamboe ini. Tiada maksud lain, hanyalah sharing ilmu melalui resume ke-12. Kritik dan Saran sangatlah kami harapkan, agar menjadi lebih baik.

Sahabat Nusantara,

Pernahkah kita mendengar istilah Proofreading? Pastinya sudah pernah, tapi bagi penulis pemula, istilah ini terasa asing. Paling yang kita kenal editing, bukan? Kesalahan tulis berdampak banyak typo, kesalahan ketik kebanyakan kurang atau kebanyakan huruf, tanda baca tidak sesuai, kesalahan huruf capital. Dalam dunia penulisan, apa yang harus kita lakukan sebelum publishing? Untuk itu, malam ini kesempatan kita untuk belajar tentang PROOFREADING bersama narasumber Pak D Sus (Susanto, S. Pd) dan moderator Ibu Ewi (Helwiyah, S. Pd., M.M.)
 

Sambil menunggu Pak D Sus hadir di ruang chat, Bu Ewi menyilahkan peserta untuk membaca biodata narasumber, sebagai berikut:

Pak Susanto, S.Pd dikenal dalam KBMN dengan nama Pek D Sus. Lahir di Gombong Kebumen, 29 Juni 1971. Saat ini beliau berprofesi sebagai Guru Kelas SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan. Pak D tamatan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia dan S1 Pendidikan Guru SD. Domisili di Musi Rawas, tepatnya Jalan Pesantren Dusun 2 Desa D. Tegalrejo Kec. Tugu Mulyo Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan. Pak D Sus bisa dihubungi via telpon atau WA di nomor 08137335301

 

Kata-kata pemantik dari Bu Ewi:

“Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan. Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan. Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam pikiran. Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis. Agar banyak orang yang dapat membacanya. Abadi dalam bentuk  kumpulan buah pikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku”. Ditambah lagi tautan: https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/ melengkapi ruang untuk brainstorming.

Tepat pukul 19.34, Pak D Sus hadir di ruang chat. Beliau menyapa kita dan menyampaikan permohonan maaf tidak bisa tepat waktu. Disampaikan juga, beliau alumni BM Gelombang 15 dan lulus dengan bukti buku solo resumenya.

Sebelum jauh menyampaikan materi, untuk mengatasi rasa penasaran kita tentang apa, mengapa, bagaimana proofreading, narasumber mengajak kita untuk membaca resume https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0

1. Pengertian Proofreading 
Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan, diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.
Proofreading berbeda dengan editing. Mengedit dan mengoreksi adalah langkah berbeda dalam proses merevisi teks. Pengeditan dapat melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, tetapi proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
  
2. Tujuan Proofreading
Tujuan proofreading adalah untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan.

3. Langkah dalam melakukan proofreading? 

  • Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
  • Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
  • Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
  • mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.
  • Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
  • Konsistensi nama dan ketentuannya
  • Perhatikan judul Bab dan penomorannya  

4. Tips dan Trik Proofreading
  • Edit Tulisan Anda Terlebih Dahulu 
  • Beristirahatlah dari Melihat Teks 
  • Koreksi cetakan 
  • Gunakan Shortcut Digital 
  • Belajar dari Kesalahan 
  • Memilih Layanan Proofreading

 
5. Swasunting

Setelah tulisan jadi langkah selanjutnya adalah melakukan swasunting atau self editing. Langkahnya sebagai berikut:

a.    Endapkan tulisan beberapa waktu

b.    Meminta teman untuk membaca tulisan kita atau kita baca sendiri

c.     Meminta seorang proofreader untuk mengedit

d.    Menggunakan aplikasi editing tools atau atau googledoc  

6.  Proses Menulis

 

 

a.    Drafting. Tulisan masih berupa draf yang bisa kita ubah ide menjadi kalimat yang saling koheren.

b.   Proofreading. Periksa konten, tata bahasa dan kosa kata

c. Redrafting. Tulis ulang teks dengan membuat perubahan yang diperlukan (Draf ulang jika diperlukan)

7. Alat Proofreading

Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading adalah KBBI dan PUEBI/EYD.  

8. Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan

  • Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. 
  • Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Demikian resume ini mudah-mudahan bermanfaat.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita 

Salam literasi
Peresume
 
 
Moh. Ali Husni

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Asking for Attention and Showing Attention

PERBEDAAN RUKUN QOLBI, QOULI DAN FI'LI

WALIMATUL AQIQAH