Proofreading dan Editing, apa beda?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semuanya, Shallom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Rahayu.
Sahabat Nusantara,
Sahabat Nusantara,
Sambil menunggu Pak D Sus hadir di ruang chat, Bu Ewi menyilahkan peserta untuk membaca biodata narasumber, sebagai berikut:
Pak Susanto, S.Pd dikenal dalam KBMN dengan nama Pek D Sus. Lahir di Gombong Kebumen, 29 Juni 1971. Saat ini beliau berprofesi sebagai Guru Kelas SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan. Pak D tamatan S1 Pendidikan Bahasa Indonesia dan S1 Pendidikan Guru SD. Domisili di Musi Rawas, tepatnya Jalan Pesantren Dusun 2 Desa D. Tegalrejo Kec. Tugu Mulyo Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan. Pak D Sus bisa dihubungi via telpon atau WA di nomor 08137335301
Kata-kata pemantik dari Bu Ewi:
“Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan. Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan. Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan Maka, ucapkan dan tuliskan yang ada dalam pikiran. Publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis. Agar banyak orang yang dapat membacanya. Abadi dalam bentuk kumpulan buah pikiran yang tertulis dan tersusun rapi dalam sebuah buku”. Ditambah lagi tautan: https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/ melengkapi ruang untuk brainstorming.
Tepat pukul 19.34, Pak D Sus hadir di ruang chat. Beliau menyapa kita dan menyampaikan permohonan maaf tidak bisa tepat waktu. Disampaikan juga, beliau alumni BM Gelombang 15 dan lulus dengan bukti buku solo resumenya.
Sebelum jauh menyampaikan materi, untuk mengatasi rasa penasaran kita tentang apa, mengapa, bagaimana proofreading, narasumber mengajak kita untuk membaca resume https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0
3. Langkah dalam melakukan proofreading?
- Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
- Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
- Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
- mengecek ejaan. Ejaan yang kita tulis harus merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit.
- Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
- Konsistensi nama dan ketentuannya
- Perhatikan judul Bab dan penomorannya
- Edit Tulisan Anda Terlebih Dahulu
- Beristirahatlah dari Melihat Teks
- Koreksi cetakan
- Gunakan Shortcut Digital
- Belajar dari Kesalahan
- Memilih Layanan Proofreading
a. Endapkan tulisan beberapa waktu
b. Meminta teman untuk membaca tulisan kita atau kita baca sendiri
c. Meminta seorang proofreader untuk mengedit
d. Menggunakan aplikasi editing tools atau atau googledoc
6. Proses Menulis
a. Drafting. Tulisan masih berupa draf yang bisa kita ubah ide menjadi kalimat yang saling koheren.
b. Proofreading. Periksa konten, tata bahasa dan kosa kata
c. Redrafting. Tulis ulang teks dengan membuat perubahan yang diperlukan (Draf ulang jika diperlukan)
7. Alat Proofreading
Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading adalah KBBI dan PUEBI/EYD.
8. Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan- Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.
- Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.








Luar.biasa
BalasHapusTerimakasih bapak. Jadi penyemangat saya👍
HapusSangat rinci resumenya, lengkap... Semangaat pa dalm menulis karyanya
BalasHapusTerimakasih banyak, berkenan memberi motivasi. Sangat bermanfaat👍
BalasHapussingkat, padat, jelas
BalasHapusHatur nuhun👍👍
Hapus