Juknis Matsama 2025/2026: Menyambut Siswa Baru dengan Semangat Islami, Edukatif, Inklusif, dan Tanpa Kekerasan di Madrasah

Juknis Matsama 2025/2026: Menyambut Siswa Baru dengan Semangat Islami, Edukatif, Inklusif, dan Tanpa Kekerasan di Madrasah

Petunjuk Teknis Matsama 2O25 menekankan pendidikan karakter,Islami dan pengenalan lingkungan tanpa penggojlokan (Pendis Kemenag)

MELINTAS.ID-Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) kembali menjadi perhatian menjelang dimulainya Tahun Ajaran Baru 2025/2026.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia telah resmi menerbitkan Pedoman Matsama sebagai panduan pelaksanaan kegiatan pengenalan lingkungan madrasah bagi peserta didik baru.

Pedoman ini bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan wujud komitmen negara untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anakreligius, dan berakar pada nilai-nilai kebangsaan serta akhlak mulia.

Apa Itu Matsama dan Mengapa Penting?

Matsama adalah singkatan dari Masa Ta’aruf Siswa Madrasah, yang secara harfiah berarti masa perkenalan siswa baru dengan lingkungan madrasah.

Matsama tidak sekadar menyapa dan menyambut siswa baru, tetapi juga menjadi momentum penting dalam membentuk kesan awal mereka terhadap dunia pendidikan madrasah.

Tidak seperti masa orientasi di sekolah umum yang seringkali mendapat sorotan negatif karena praktik perploncoan atau senioritas yang keliru, Matsama justru ditekankan sebagai kegiatan yang edukatif, humanis, religius, dan menyenangkan.

Tujuan utamanya adalah mengenalkan siswa terhadap sistem pembelajaran, nilai-nilai Islam, tata tertib, dan kehidupan sosial di madrasah.

Tujuan dan Arah Pedoman Matsama 2025/2026

Pedoman Matsama Tahun Ajaran 2025/2026 dirancang dengan sejumlah tujuan yang jelas, di antaranya:

  1. Menyediakan standar pelaksanaan Matsama yang seragam dan berkualitas di seluruh madrasah.

  2. Mencegah terjadinya kekerasan, perundungan, atau praktik-praktik yang merugikan psikologis siswa baru.

  3. Menanamkan karakter Islami dan wawasan kebangsaan sejak awal proses pendidikan.M

  4. Menghidupkan semangat cinta madrasah sebagai bagian dari rumah kedua siswa.

  5. Melalui tujuan tersebut, pemerintah berupaya agar Matsama bukan hanya menjadi agenda awal tahun yang bersifat formalitas, melainkan memiliki makna mendalam dalam membangun fondasi karakter siswa.


    Prinsip-prinsip Dasar Pelaksanaan Matsama

    Pedoman resmi menyebutkan tiga prinsip utama yang harus dijunjung tinggi selama pelaksanaan Matsama:

    • Edukatif dan Humanis: Kegiatan harus mendidik, menyenangkan, dan tidak bersifat menekan atau membuat siswa baru merasa takut.

    • Islami dan Berakhlak: Seluruh aktivitas mencerminkan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kerja sama, kedisiplinan, dan tanggung jawab.

    • Inklusif dan Menyenangkan: Siswa dari berbagai latar belakang harus merasa diterima dan dilibatkan, tanpa ada diskriminasi.

    Matsama harus menjadi ruang yang mempertemukan keceriaan, kehangatan, dan keberagaman dalam semangat keislaman.

    Teknis Pelaksanaan dan Kegiatan dalam Matsama

    Pedoman Matsama 2025/2026 menetapkan bahwa kegiatan dilaksanakan dalam jam pelajaran dan bertempat di lingkungan madrasah. Materi-materi yang wajib dikenalkan meliputi:

    • Visi dan misi madrasah

    • Profil guru dan tenaga kependidikan

    • Tata tertib dan budaya madrasah

    • Wawasan kebangsaan dan moderasi beragama

    • Penguatan karakter dan etika digital


Selain itu, madrasah wajib mengacu pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, yang menekankan pentingnya pendekatan non-kekerasan dan edukatif.

Contoh kegiatan yang direkomendasikan antara lain:
1. Tur keliling mengenalkan ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan
2. Ice breaking dan permainan edukatif yang menyenangkan
3. Tadarus bersama dan shalat berjamaah
4. Ceramah keislaman dan kisah teladan
5. Pelatihan literasi digital dan etika bermedia sosial

Peran Guru, Siswa Senior, Orang Tua, dan Komite Madrasah

Guru menjadi aktor utama dalam pelaksanaan Matsama. Mereka bertanggung jawab sebagai panitia inti, sementara siswa senior hanya berperan sebagai pendamping yang bertugas menciptakan suasana ramah dan akrab.

Larangan keras diberlakukan bagi praktik senioritas yang menjurus pada intimidasi, kekerasan, atau pelecehan dalam bentuk apa pun.

Peran orang tua juga sangat penting. Mereka diharapkan mendukung penuh kegiatan Matsama dengan memastikan kehadiran, kesiapan mental anak, dan pengawasan dari rumah. Komite madrasah pun dapat dilibatkan untuk mengawasi pelaksanaan agar tetap sesuai pedoman.

Matsama: Fondasi Kuat Menuju Madrasah Hebat

Dengan pendekatan yang terstruktur dan berbasis nilai, Matsama bukan hanya berfungsi mengenalkan lingkungan madrasah, tetapi juga menjadi titik awal pembentukan karakter siswa yang berakhlakul karimah.

Dalam kegiatan ini, siswa baru mulai mengenal arti kerja sama, pentingnya ibadah, dan cinta kepada bangsa sejak dini.

Matsama 2025/2026 merupakan perwujudan nyata dari komitmen madrasah untuk menciptakan generasi cerdas, religius, dan moderat.

Ia bukan sekadar program tahunan, tetapi proses penting dalam membangun madrasah yang inklusif, humanis, dan sarat nilai-nilai luhur. Dengan demikian, Matsama layak menjadi wajah awal yang indah dari perjalanan panjang pendidikan di madrasah.

Disalin oleh: Moh. Ali Husni
Tulisan dari: Ahmad Syaihu
Rabu, 9 Juli 2025 | 16:08 WIB
Dikutip dari Melintas.Id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Asking for Attention and Showing Attention

Capability/Ability and Willingness

Perbedaan Kalimat Nominal dan Verbal