Usaha Penerbitan Buku
PENERBITAN BUKU MENJADI USAHA YANG MULIA BAGI GURU
"Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tetapi satu tulisan bisa menembus ribuan dan bahkan jutaan kepala"
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam Literasi!!!
Alhamdulillah, puji syukur karena malam ini adalah puncak pencapaian belajar menulis di gelombang 28. Malam ini adalah malam terakhir kita mendapatkan materi belajar menulis dari pakarnya. Ada 30 pertemuan tak terasa sudah kita lewati bersama. Pertemuan ke-30, ibarat puasa, ini puasa hari terakhir dan besoknya kita lebaran. Lebaran penuh kebahagiaan karena memanen segala kebaikan dari di kelas belajar menulis yang penuh hikmah dan pelajaran. Blog penulis, Alhamdulillah, sudah penuh dengan resume mulai pertemuan ke-1 sampai terakhir dan beberapa tulisan berisi cerita fiksi maupun non-fiksi, puisi bahkan berisi keagamaan.
Harapan terbesar bisa menyelesaikan resume selama 30 kali pertemuan dan menyusunnya menjadi buku yang bermutu. Obsesi terbesarnya diterima oleh penerbit Andi Yogyakarta. Jika tidak diterima bisa diterbitkan oleh penerbit indie.
Pada pertemuan terakhir ini, moderator berpengalaman, Bapak Muliadi, M.Pd dari Tolitoli Sulawesi, akan membersamai kita mendampingi Bapak Mukminin, M.Pd, Narasumber yang akrab dipanggail Cak Inin, akan menyampaikan materi "Usaha Penerbitan Buku". Malam ini tema kita memang tentang Penerbitan buku, tetapi kita mungkin akan melihat dari sisi bisnis atau usahanya.
Moderator memantik pertemuan dengan sebuah pantun:
Menerbitkan buku merupakan salah satu mata rantai dari aktivitas menulis. Tulisan yang tersimpan begitu saja, tidak diterbitkan tentu akan kurang pengaruhnya baik bagi diri si penulis maupun orang lain. Penulisnya tidak dikenal, sedangkan ide dan gagasan si penulis pun tidak tersampaikan.
Sebelum masuk materi, moderator memperkenalkan narasumber hebat kita malam ini
Beliau sehari-hari berdinas sebagai guru di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2021 (32 th) sampai sekarang.
Di dunia tulis menulis, beliau telah menulis 6 buku solo, yaitu:
2. Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Para Pakar. Penerbit Kamila Press 2020. Merupakan buku terlaris.
Selengkapnya bapak ibu dapat mengikutinya melalui tautan berikut: https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
Pada malam ini narsum akan berbagi pengalaman usaha penerbitan buku. Ternyata, beliau alumni gelombang 8 belajar menulis PGRI tepatnya bulan Maret 2019. Beliau menyuguhkan sebuah blog sehingga kita diminta untuk mengomentarinya. Tujuannya agar menjadi motivasi bagi kita semua. Link https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html
Apa dan Bagaimana Usaha Penerbitan Buku Itu?
Pada malam ini narsum akan berbagi pengalaman usaha penerbitan buku. Ternyata, beliau alumni gelombang 8 belajar menulis PGRI tepatnya bulan Maret 2019. Beliau menyuguhkan sebuah blog sehingga kita diminta untuk mengomentarinya. Tujuannya agar menjadi motivasi bagi kita semua. Link https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html
5 Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat:
Syarat-syarat mengajukan Buku Ber-ISBN:
1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar
a. Cover buku
b. Permohonan ISBN Buku ke Perpusnas Nasional oleh penanggung jawab penerbit (Direkturnya)
c. Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dg stempel peberbit
d. Naskah buku yg sudah dilayout bentuk PDF lengkap atau utuh satu buku harus diberi WATERMAK spt ini dan nama judul buku dan peberbit
Sejarah Berdirinya Kamila Press
Narasumber menceritakan asal mula mendirikan penerbitan Kamila Press. Setelah beliau mengikuti pelatihan KBM grup 8 selama 30 kali pertemuan, naskah sudah beliau edit, sekaligus covernya sudah jadi. Kemudian dishare ke grup 8 dan mendapatkan respon dari Ibu Rasita dari Mukomuko Bengkulu dan Pak Nurrahman dari Jawa Barat. Mereka meminta bukunya diterbitkan. Cak Inin punmenerima tantangan tersebut, sebab jika tidak diambil akan hilang begitu saja.
Lantas, beliau mendatangi sebuah percetakan milik temannya malah disarankan untuk mendirikan penerbitan buku sendiri. Sementara ISBN bergabung dengan percetakan temannya. Akhirnya pada tanggal 9 September 2019 beliau membuat percetakan dengan nama Kamila Press.
Setelah berjalan selama 2 tahun, Cak Inin melakukan pengurusan perijinan dan semua persyaratan perijinan di Dinas Perijinan Kabupaten Lamongan. Akhirnya pada tanggal 31 Agustus 2021 CV Kamila Press diterbitkan sertifikat atau izin usahanya. Kemudian CV Kamila Press didaftarkan ke Perpustakaan Nasional.
Penerbitan Buku di Kamila Press Lamongan
Syarat-syarat Penerbitan:
1. Kirimkan naskah lengkap :
2. Ketik A5 ukuran 148x21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm , margin kiri 2 cm, atas 2 cm, bawah 2 cm, gunakan huruf arial, calibri, atau cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke nomor wa pak mukminin atau email gusmukminin@gmail.com
Biaya Cetak Buku
Biaya Cetak buku A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih (termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). Minimal cetak 10 buku mulai 1 SEPTEMBER 2022:
A. 60 halaman, Cetak 10 buku/eksp. = 645.000 + Ongkir
B. 70 halaman, Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir
C. 85 halaman, Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir
D. 90 halaman, Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir
E. 100 halaman, Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir
F. 125 halaman, Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir
G. 150 halaman, Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir
H. 200 halaman, Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir
I. 250 halaman, Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir
J. 300 halaman, Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir
H. 350 halaman, Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir
I. 400 halaman, Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir
J. 450 halaman, Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir
K. 500 halaman, Cetak 10 buku = 1.270.000 + Ongkir
Setelah cetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga tersebut, lebihnya dihitung harga cetak ulang :
Materi pertemuan ke-30 ini bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Menerbitkan buku ber-ISBN tidak sulit yang penting penuhi syarat-syaratnya, terutama untuk karya solo
2. Untuk karya bersama atau antologi, ada pilihan QRCBN
3. Membuka usaha penerbitan tidak perlu memiliki usaha percetakan sendiri, tetapi kita bisa bekerja sama dengan pemilik usaha percetakan. Membuat usaha penerbitan juga tidak perlu modal besar, yang penting cukup.
Sebagai penutup moderator menyuguhkan pantun yang bagus:
Alhamdulillah, tuntas sudah semua perjalanan Kegiatan Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang ke-28. Rasa bangga dan bersyukur bisa menimba ilmu bersama para pakarnya. Terima kasih Omjay dan Tim Solid semuanya. Semoga silaturaahim kita bisa terus berjalan pada kegiatan menulis dan menyetak buku pada kesempatan berikutnya.
“Ada awal ada akhir. Ada pembukaan dan ada penutupan.”
Wassalamu’alaikum
Penulis
Moh. Ali Husni, SS - Trenggalek
Komentar
Posting Komentar