Megengan Madrasah Sambut Ramadhan
MEGENGAN AKBAR, SAMBUT RAMADHAN 1444 H
di Matsanepat
Oleh: Moh. Ali Husni
Istighotsah: KH. Suryani |
Hari ini, Selasa, 21 Maret 2023, Matsanepat sebutan MTsN 4 Trenggalek, mengadakan "Megengan". Kegiatan ini dimulai dengan shalat Dhuha dan Istighosah dengan Imam KH. Suryani (Ketua Komite Madrasah) dan Mauidhoh Hasanah oleh K. Hadi Munawan (Anggota Komite Madrasah).
Mauidhoh: Kyai Hadi Munawan |
Seluruh siswa dan segenap ustadz-ustadzah serta pegawai madrasah bersama-sama mengikuti kegiatan dengan khidmat. Mereka kompak memakai busana muslim/muslimah berwarna putih.
Megengan ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Milad ke-55. sehari sebelumnya juga diadakan Bazar Perayaan Hasil Belajar P5 dan P2RA. Penulis selaku koordinator kegiatan bidang keagamaan merencakan kegiatan ini bersama semua panitia dengan sebutan IDIM (Ibadah, Do'a, Menjmba Ilmu dan Makan bersama).
Ada beberapa inti materi Mau'idhoh Hasanah/Tausiyah yang disampaikan oleh Bapak K. Hadi Munawan, diantaranya:
A. Keistimewaan Bulan Ramadan
Ada 4 (empat) keistimewaan Bulan Ramadhan, yaitu:
1. Amal kebaikan akan terkumpul.
Segala bentuk amal kebaikan dikumpulkan mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali ditulis oleh malaikat.
2. Apapun kesalahan kita akan dibebaskan/diampuni oleh Allah SWT.
Semua kesalahan akan diampuni oleh Allah SWT ketika kita menunaikan inadah di bulan Ramadan.
3. Segala permintaan atau doa kita akan diabulkan oleh Allah SWT
Beliau mengibaratkan seperti halnya kita mengajukan proposal kepada instansi/pejabat pemerintah maka pasti akan dikabulkan.
4. Surga merindukan orang berpuasa.
Tidak ada umat beragama yang tidak merindukan Surga. APalagi kita, sebagai Umat Islam pasti menghendaki masuk surga semuanya.
B. Aktifitas di Bulan Ramadhan
Untuk memantik perhatian peserta megengan, beliau mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya: Apa pengertian puasa? Apa hukumnya? Siapa yang dilarang menjalankan puasa? Siapa yang diperolehkan berpuasa/tidak puasa? Bagaimana praktek menjalankan puasa? Apa hikmahnya?
1. Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri/mencegah ajakan nafsu dari waktu Subuh sampai Maghrib. Ajakan nafsu bisa menyebabkan amal puasa kita berkurang bahkan habis amal puasa kita. Lebih fatal lagi bisa membatalkan puasa kita.
2. Hukumnya wajib atau fardhu bagi yang sudah baligh. Kewajiban menjalankan puasa berlaku individu, tidak boleh diwakilkan puasanya kepada orang lain.
3. Yang dilarang puasa adalah wanita yang haid atau nifas.
4. Yang diperbolehkan berpuasa atau tidak berpuasa adalah musafir atau orang yang sakit.
Bagi musafir diperbolehkan berpuasa atau tidak berpuasa. Syaratnya, perjalanannya menempuh jarak kurang lebih 80 km. Selain musafir, orang yang sakit dan dikhawatirkan mengganggu kesehatannya berdasarkan anjuran atau pertimbangan dokter medis, diperbolehkan memilih antara berpuasa atau tidak. Akan tetapi wajib menggantinya pada hari lain di luar Ramadhan.
Lantas bagaimana cara musafir untuk tidak berpuasa/membatalkan puasanya? Musafir tersebut ketika hendak membatalkan puasanya (makan atau minum) harus berada di luar batas daerah/Mabit
5. Praktik menjalankan puasa yang pertama harus memenuhi rukun dan syarat berpuasa.
a. Rukun Puasa
1) Beragama Islam
Hanya orang yang beragama Islam yang wajib untuk menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Selain menjadi salah satu rukun puasa, beragama Islam juga menjadi syarat wajib untuk menjalankan puasa sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, bagi orang yang bukan beragama Islam namun ingin mencoba untuk berpuasa selama bulan Ramadhan, puasa tersebut tidak dapat dianggap sah.
2) Membaca Niat dengan Benar
Sebagian besar umat muslim sudah mengetahui cara membaca niat puasa Ramadhan yang benar. Niat ini dapat dibaca sebelum fajar atau selama sahur. Untuk menghindari lupa membaca niat, lakukan rukun puasa ini pada malam harinya. Puasa yang tidak diawali dengan bacaan niat tidak akan sah. Oleh karena itu, orang yang tidak membaca niat tersebut harus membayar utang puasanya dengan melakukan qadha atau membayar fidyah.
3) Menahan dan Mengontrol Diri selama Berpuasa
Rukun puasa Ramadhan yang terakhir adalah menahan dan mengontrol diri selama menjalankan ibadah tersebut. Selama berpuasa, seseorang harus menahan segala hawa nafsu, seperti nafsu makan, minum, atau kegiatan seksual yang dapat membatalkan puasa.
4) Mengakhiri Puasa dengan Sahur dan Berbuka dengan Takbir
Umat muslim diwajibkan untuk mengakhiri puasa dengan sahur dan berbuka dengan takbir. Sahur dilakukan pada waktu subuh, sedangkan berbuka dilakukan pada waktu maghrib.
b. Syarat Sah Puasa
1) Beragama Islam, artinya hanya orang yang beragama Islam yang sah menjalankan ibadah puasa. Orang kafir atau murtad tidak sah melakukan puasa menurut ketentuan agama Islam.
2) Suci dari haid dan nifas bagi perempuan. Puasa tidak sah bagi perempuan yang sedang dalam kondisi haid atau nifas, dan mereka diharuskan untuk mengganti puasa tersebut di waktu lain.
3) Berakal, artinya seseorang yang mengalami gangguan jiwa atau tidak berakal tidak dapat menjalankan ibadah puasa.
4) Dilakukan pada waktu yang tepat. Puasa dianggap sah jika dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, dan tidak sah jika dilakukan pada hari-hari yang dilarang dalam agama Islam.
6. Hikmah Puasa
Ada 3 hikmah puasa ramadhan bagi umat islam yaitu:
a. Puasa adalah sarana menggapai ketakwaan,
b. Sarana mensyukuri nikmat dan puasa melatih diri untuk mengekang jiwa,
c. melembutkan hati dan mengendalikan syahwat.
Semoga kita diberi kekuatan dan kesehatan lahir-bathin, sehingga bisa menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan khusyu'. Aamiin...
#matsanepat... excellent, religious, green
#matsanepat... milik kita
Komentar
Posting Komentar