P5 dan P2RA, Antara Tantangan, Realita dan Kenicayaan di Madrasah
P5 dan P2RA, Antara Tantangan, Realita dan Kenicayaan di Madrasah
Rasanya bukan hal asing di telinga kita mendengar Kurikulum Merdeka. Pada sekolah di bawah naungan Kemendikbud kita mengenal istilah P5 sedangkan pada madrasah dibawah naungan Kemenag kita mengenal istilah P2RA. P5 kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sedangkan P2RA kepanjangan dari Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin.
Lantas apa dan dimana letak perbedaan diantara keduanya?
Lomba Fashion Show |
A. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Mengutip laman Kemendikbud, Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Terdapat perubahan aturan pelajaran inti dan muatan lokal dalam Kurikulum Merdeka. Khusus jenjang SMP/MTs, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib dkarenakan mata pelajaran Informatika berisikan kompetensi untuk menunjang keterampilan berpikir kritis dan sistematis, sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama mata pelajaran Seni lainnya (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni Teater).
Lalu untuk tahapan implementasi P5 diawali dengan memahami P5, kemudian menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain projek P5, mengelola P5, mendokumentasikan serta melaporkan hasil P5, dan yang terakhir adalah evaluasi dan tindak lanjut P5.
Terdapat 6 dimensi dalam P5 dalam Kurikulum Merdeka yaitu :(1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) berkebinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Tema Umum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, antara lain: 1. Gaya Hidup Berkelanjutan; 2. Kearifan Lokal; 3. Bhinneka Tunggal Ika; 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya; 5. Suara Demokrasi; 6. Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI; 7. Kewirausahaan
B. Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P2RA)
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin adalah profil pelajar di madrasah yang mampu mewujudkan wawasan, pemahaman dan perilaku taffaquh fiddin sebagai kekhasan kompetensi di madrasah. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis.
Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada 10 prinsip yaitu:
1. Ta’addub (berkeadaban)
2. Qudwah (keteladanan)
3. Muwatanah (kewarganegaraan)
4. Tawassud (mengambil jalan tengah)
5. Tawazun (berimbang)
6. I’tidal (lurus dan tegak)
7. Musawah (kesetaraan)
8. Syura (musyawarah)
9. Tasamuh (toleransi)
Prinsip-prinsip Penguatan Karakter baik pada P5 maupun P2RA mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku yang bisa diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru. Implementasi Penguatan karakter tersebut dilakukan sebagai upaya MTsN 4 Trenggalek membentuk profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang baik. Sesuai dengan jargon “Excellent, Religious, Green"
Belajar nulis nuruti dawuhe Mas Literasi madrasah
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapus