Makna Syukur dan Doa dalam Tasyakuran Pernikahan

Makna Syukur dan Doa dalam Tasyakuran Pernikahan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kepada kita begitu banyak nikmat — nikmat iman, nikmat kesehatan, dan nikmat kesempatan untuk berkumpul dalam acara yang penuh berkah ini, yaitu tasyakuran hajat mantenan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang berbahagia,

Acara tasyakuran mantenan ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya pernikahan antara kedua mempelai.
Syukur bukan sekadar ucapan “alhamdulillah”, tetapi diwujudkan dalam bentuk kebaikan, doa, dan kebersamaan.
Allah berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7:

> “La’in syakartum la’azîdannakum, wa la’in kafartum inna ‘adzâbî la syadîd.”
“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Artinya, dengan bersyukur atas nikmat pernikahan ini, insya Allah Allah SWT akan menambah kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan dalam rumah tangga yang baru dibangun ini.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pernikahan bukan hanya penyatuan dua insan, tapi juga penyatuan dua keluarga besar.
Dalam Islam, pernikahan adalah ibadah dan sunah Rasulullah SAW.
Rasulullah bersabda:

> “An-nikāḥu sunnatī, faman raghiba ‘an sunnatī fa laisa minnī.”
(Nikah itu adalah sunnahku, maka siapa yang tidak suka terhadap sunnahku, maka ia bukan golonganku.)
— (HR. Ibnu Majah)

Maka, ketika dua insan memutuskan untuk menikah, sesungguhnya mereka sedang menjalankan sunnah Rasulullah, sekaligus membuka pintu keberkahan hidup.

Bapak Ibu dan Saudara yang saya hormati,

Dalam membina rumah tangga, tentu akan ada ujian dan cobaan. Karena rumah tangga bukan hanya tempat berbagi tawa, tapi juga tempat belajar memahami, bersabar, dan saling memaafkan.
Kunci utama agar rumah tangga tetap sakinah, mawaddah, wa rahmah adalah:
1. Saling memahami dan menghormati.
Jangan mencari kesempurnaan pada pasangan, tapi jadilah pelengkap bagi kekurangannya.
2. Saling menjaga komunikasi dan kepercayaan.
Karena rumah tangga tanpa komunikasi bagaikan kapal tanpa kemudi.
3. Menjadikan Allah sebagai pusat cinta.
Cinta yang dilandasi karena Allah akan bertahan, bahkan di tengah badai kehidupan.

Hadirin yang berbahagia,

Mari kita doakan bersama agar kedua mempelai senantiasa hidup dalam keberkahan, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, diberikan keturunan yang saleh dan salehah, serta dijauhkan dari segala marabahaya dan godaan yang bisa merusak rumah tangga.

Penutup

Semoga acara tasyakuran ini menjadi bentuk rasa syukur yang diterima oleh Allah SWT, dan menjadi awal dari kehidupan yang penuh kebahagiaan dan keberkahan.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Asking for Attention and Showing Attention

Capability/Ability and Willingness

PERBEDAAN RUKUN QOLBI, QOULI DAN FI'LI