Cerpen: Guyuran Hujan dan Gemuruh Doa, Sebuah Irama yang Menyatukan Langit dan Hati
Tak jauh dari sana, seorang ibu muda bernama Sari duduk di atas ambang pintu rumahnya. Di pangkuannya, bayi mungil tertidur pulas.
Sari menggenggam tangan sang anak dan tersenyum melihat guyuran hujan. Dalam doanya, dia memohon agar anaknya tumbuh menjadi pribadi yang kuat, bijaksana, dan penuh cinta.
Sementara itu, di tempat-tempat lain di seluruh kota, gemuruh doa-doapun bergema. Ada yang berharap untuk kesembuhan orang tercinta, ada yang meminta petunjuk dalam perjalanan hidup, dan ada pula yang merayakan kebahagiaan yang sudah dimiliki.
Hingga malam tiba, hujan masih turun dengan lembut, memberikan kesan bahwa alam semesta ikut merayakan momen spesial ini.
Gemuruh doa-doapun semakin meresap ke setiap sudut kota, membentuk sebuah harmoni indah antara langit dan bumi.
Dan ketika detik-detik terakhir tahun 2023 berhitung, kota itu seolah bermandikan rahmat. Tidak hanya guyuran hujan yang meresap bumi, tetapi juga gemuruh doa-doa baik yang menyemai harapan, cinta, dan kebaikan di hati setiap orang.
Dengan senyum di wajah dan hati yang penuh syukur, mereka menyambut tanda pergantian tahun baru, sambil merangkai mimpi dan doa-doa indah untuk menyongsong lembaran baru yang baru terbentang di hadapan mereka.***
Penulis: Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 01 Januari 2024
Komentar
Posting Komentar