KUJEMPUT CINTA DAN CITAKU DI GANG KERTORAHAYU

Kujemput Cintaku di Gang Kertorahayu 

oleh: Kang Ali Whose Knee


Kata 'cinta' memang tidak pernah usang oleh waktu dan tidak lekang oleh panas. Walaupun sebenarnya hanya terdiri dari lima huruf saja dengan perpaduan tiga konsonan dan dua vokal dengan pola KVKKV, namun tidak akan pernah mengalami renta atau bahkan sampai mati oleh perputaran waktu dan masa. Cinta menjadi satu kata yang abdi di dunia bahkan sampai di akhirat. 

------------------------

Lantas, Apa sih Cinta itu?

Beberapa sumber mengatakan, ada beberapa pengertian tentang apa itu cinta. Dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia), Kata cinta sendiri dapat diartikan sebagai perasaaan kasih dan sayang terhadap sesuatu atau orang lain. Cinta secara istilah  dimaknakan sebagai perasaan yang dialami oleh setiap makhluknya  dan perasaan itu dapat menimbulkan kasih sayang bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri diartikan sebagai limpahan kasih sayang Allah SWT kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia.


Tinjauan Cinta 

1. Cinta dalam pandangan Islam

Manusia adalah salah satu makhluk hidup Allah yang diberi akan rasa cinta, sehingga manusia menjadikan dirinya sebagai makhluk yang saling kasih-mengasihi. Hal ini merupakan suatu proses mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun apa yang terjadi pada zaman sekarang, sebagaian manusia mengatasnamakan cinta terhadap yang lain telah membuat kezhaliman.

Dalam islam, makna cinta sendiri adalah hal yang paling utama. Cinta merupakan ungkapan yang keluar dari setiap insan dalam mengagumi hal sesuatu, seperti cinta kepada Rasul, Cinta kepada Allah SWT, dan cinta dengan lawan jenis. Menurut sumber, Persoalan dengan cinta dalam islam merupakan kodratnya semua makhluk hidup. Seperti saat kita memilih dalam berpasangan, dalam islam saat cinta tentu akan membuat menggelora tentu pasangan akan nyaman satu sama lain dan tumbuh rasa kasih dan sayang. 

Dikutip dari: https://www.kompasiana.com/nabilah86564/6278c891259d5c3d7c578e22/cinta-dalam-pandangan-agama-islam (Nabilah Azalea W)

2. Cinta dalam Pandangan Alkitab

Definisi cinta dalam Matius 22:37-40

Dalam Alkitab cinta adalah emosi keberpihakan tanpa syarat, yang merupakan inti dari Kekristenan. Dalam Kristen, 'agape' dianggap sebagai cinta mula-mula yang berasal dari Tuhan. Padangan Alkitab tentang cinta adalah bahwa cinta itu berasal dari Allah (kasih Allah).  

3. Cinta versi Jawa 

"Witing tresno jalaran soko kulino. Witing mulyo jalaran wani rekoso." (Bahwa cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu)

Penulis sengaja memulai cerita cinta dari sudut pandang agama agar tidak jadi kesalahan dalam memahami cinta. Begitu pula dalam merajut cinta sesama agar tidak kelewat batas norma maupun susila.

----------------

Di akhir Januari, 22 tahun silam, tertegun jiwa ragaku saat duduk di depan rumah kontrakanku. Seperti biasa, setiap pagi kusapa hariku dengan menikmati udara pagi di kota dingin, Malang. Lalu-lalang pejalan kaki di depan rukan (baca: rumah kontrakan) menjadi menu hiburanku tiap hari. Ya maklumlah, mahasiswa semester tua yang tinggal menyelesaikan Skripsi saja tentu banyak nganggurnya. 

Tanpa kusadari dari lamunanku ternyata ada sapaan pejalan kaki. "Mari, mas", ucapnya. Dengan jawaban spontan tanpa memperhatikan siapa yang menyapa, kujawab dengan ketusnya, " Ya, mari. Ternyata, ucapan itu terulang juga keesokan harinya.

Rasa penasaranku semakin meningkat. "Siapa dia?", gumamku dalam batin. Mas Iwan, tetangga rukan, menggoda dengan ucapnya, "Cie... ada yang nyapa." Sehari rasanya berjalan begitu cepatnya. Hari sudah berganti pagi. 

Terbayar sudah penasaranku. Ternyata dia gadis manis berambut lurus sebahu. Dari kejauhan kutumpukan pandangan mataku padanya. Dengan senyum manisnya dia menyapa sambil terus berjalan kaki melenggang menuju kampusnya. Usut punya usut, dia mahasiswi UM semester IV Jurusan Manajemen. Namanya Titik.

Seiring perjalanan waktu akhirnya aku akrab dengannya. Bahkan aku beranikan diri untuk datang ke rumahnya sekedar untuk silaturahim. Tanpa kusadari ternyata kedua orang tuanya sudah menunggu dan menyambut kedatanganku. Akhirnya ku beranikan diri untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan kedatanganku.

Ternyata kedua orang tuanya menerimaku dengan baik bahkan menganggapku seperti anaknya sendiri. Ya, maklumlah mereka tidak memiliki anak laki-laki. semua putranya perempuan. bahkan dia memintaku untuk mengajari Bahasa Inggris adiknya yang masih duduk di bangku SMA. Wow... Inilah yang menjadikan magnet perekat hubunganku dengannya. 

Sebulan sudah perjalanan waktu berlalu. Akhirnya, tanpa kusadari, tumbuhlah benih cinta diantara aku dan dia. Rasa sehati menjadi bunga-bunga cinta. Tiada hari yang tak bermakna. Saling membantu dan mengurai problematika yang dihadapi. 

Skripsi pun di ambang deadline. Ia selalu mendampingi dan memotivasiku agar segera menyelesaikannya. Benar, dua minggu berikutnya selesailah skripsiku. Ku kebut siang dan malam. 

Waktu ujian skripsiku di depan mata,  namun petaka menyapaku. Karena faktor kelelahan akhirnya aku jatuh sakit. Untungnya dia sikap dan selalu mendampingiku memenuhi semua kebutuhan ujianku. 

Walaupun dalam kondisi sakit aku masih mampu mempertanggungjawabkan dan mempertahankan tulisanku. Akhirnya, aku pun dinyatakan lulus dengan mendapatkan nilai B. 

Rasa bahagia ini menjadi obat kesembuhanku. Tanpa ketulusannya apalah jadinya aku. Terima kasih kawanku. Cinta dan cita kuraih bersamamu. Walaupun akhirnya, kita tidak saling menyatu dan tidak saling memiliki. Tapi kenangan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupku. 

Terima kasih Tuhanku yang telah mengantar dia sebagai malaikat dalam hidupku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Capability/Ability and Willingness

Perbedaan Kalimat Nominal dan Verbal

P5 dan P2RA, Antara Tantangan, Realita dan Kenicayaan di Madrasah