KAPPAG Gagal Ngontes Purwodadi
KIPAS MACET, KAPPAG GAGAL NGONTES PELUNG PURWODADI
Sabtu sore, 14 Januari 2023 selepas Ashar kupersiapkan segala keperluan Ngontes Peluang. Tepat ketika jam tembok menunjuk angka 17.30 walupun dibarengi dengan turunnya hujan, kuberangkat ke Purwodadi Jawa Tengah.
Menggunakan mobil HRV Tahun 2015 aku, Gus Ipul, Pak Sidik PSD, Mas Harfiyanto sebagai perwakilan KAPPAG (Komunitas Pelunger Plat AG) sebutan Pelunger dari Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar dan Nganjuk beserta Mas Fandi Apem Manis bertekat bulat dengan restu komunitas berangkat kontes Ayam Pelung di Purwodadi yang dilaksanakan Minggu, 15 Desember 2023.
Kuawali dengan mengantar (COD) ke Karangrejo Tulungagung, kemudian langsung menuju Kota Kediri sekalian ganti ban. Sambil menunggu rampunnya ganti ban, kumenikmati nasi goreng Embong Ngronggo Kediri sebagai menu makan malam ku. Selanjutnya kami menghampiri 2 (dua) orang Pelunger di Kediri dan lanjut perjalanan menjemput teman dari Mojokerto yang menunggu di Terminal Nganjuk.
Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu sekitar 2 jam, akhirnya tepat pukul 12.00 sampailah di Kota Angin, Nganjuk. Dengan panduan google map akhirnya sampai di depan Terminal Nganjuk. Mobil kuparkir di depan Indomart didepan terminal sambil menunggu teman Pelunger dari Mojokerto, kubeli minuman- makanan ringan di toko tersebut.
Petakapun datang. Hal yang tak kuduga sebelumnya. Tiba-tiba seorang pengunjung pusat perbelanjaan menghampiriku memberi tahu kalau dia melihat air menetes dari mobil. Sontak saja aku buka kap mobil, dan benar sekali... ternyata kipas radiator mati saat AC menyala. Air radiator panas sekali, temperatur naik. Kumatikan mobil. Sambil menunggu mesin dingin, begitu juga air radiotor dingin kita berdiskusi tentang bagaimana langkah terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Ada yang browsing internet; ada yang telepon temannya yang berprofesi sebagai mekanik; ada yang bertanya kepada para pengguna jalan.
Kita putuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju bengkel terdekat yang buka 24 jam. Sesampainya di bengkel tersebut ternyata semua mekaniknya sudah pulang. Tak ayal lagi semua jurus digunakan... Telpon mekanik sana-sini tetapi tidak satupun yang bisa datang.
Akhirnya dengan berat hati kuputuskan kembali/pulang. Gagal ngontes!!! Semua rencana yang sudah tersusun rapi, kalah dengan takdir Allah SWT. Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah penentunya. Yakin seyakin-yakinnya pasti ada hikmah tersembunyi yang Dia rencanakan.
Semoga pada kesempatan kontes Ayam Pelung berikutnya bisa menghadirinya dan memboyong piala. Aamiin



Hanya menyampaikan bahasa hati menjadi bahasa tulis biar bisa diketahui orang lain
BalasHapus