Berharap sih boleh... Tapi Jangan terlalu berharap
Berharap Sih Boleh..., Tapi Jangan Terlalu
Minggu pagi, alarm HP berdering jam 03.05. Sengaja bangun lebih awal untuk menunaikan rutinitas qiyamullail. 20 menit berjalan begitu cepatnya. Belum selesai hitungan tasbih berputar di jari tanganku, alarm berdering kembali. Pesannya tertulis: "Feeding livestock". Maksudnya memberi makan binatang ternak. Akhirnya, dzikir kututup dengan do'a.
Segeralah beranjak ke dapur untuk menyiapkan makanan ayam, kambing dan burung. Tak butuh lama, semua sudah siap. Kumulai memberi makan satu persatu, dan akhirnya... semua done.
Selanjutnya aku bersiap-siap untuk menunaikan Sholat Subuh, kemudian melakukan perjalanan ke Kota Kediri menghadiri resepsi pernikahan sepupuku. Jalanan pagi relatif sepi, hanya sesekali simpangan dengan penjual sayur keliling. Semakin jauh jarak yang kutempuh semakin dingin serasa kaku tangandan persendian. Sesekali kukibaskan untuk melawan rasa dingin. Sampai akhirnya aku mampir pom mengisi bahan bakar sambil istirahat seberapa waktu.
Perjalananpun segera aku lanjutkan. Tak selang beberapa lama sampailah di Kota Kediri. Istirahat sejenak sambil menyapa semua keluarga yang sudah datang lebih awal.
Waktu terus berjalan begitu cepatnya. Belum sempat kunikmati sarapan sudah diajak berangkat menemani Ijab Qobul. Tak ayal lagi aku pun mengikutinya. Dengan penuh harap bisa sarapan di sana. Satu jam lebih awal aku sudah datang dari waktu yang direncanakan jam 08.00 pagi. Setelah kutunggu beberapa lama ternyata ijab kabulnya mundur, tidak sesuai jadwal. 2 jam pun berlalu tanpa kesan yang berarti. sarapan pagi yang kutunggu tak kunjung datang. Makanan ringan pun juga tidak ada. Hanya air putih yang tersedia. Ijab qobul bisa dilaksanakan jam 9.10. Tapi sayang seribu sayang sarapan yang kutunggu tak kunjung datang. Rasa laparku rasa lapar ku sudah tak tertahankan. Hanya ada air putih yang menjadi pengganti sarapanku.
Segelas air mineral habis kuteguk. Tetap saja tidak bisa mengganjal isi perutku. Akhirnya terpaksa aku harus pulang lebih awal. Berdalih sakit perut mules. Alhamdulilah perutku terisi nasi juga.Sarapan di rumah mertua. Begitulah cerita pengalamanku hari ini.


Komentar
Posting Komentar