Menyulap Karya Ilmiah Menjadi Sebuah Buku

MENYULAP KARYA ILMIAH MENJADI SEBUAH BUKU

 

Judul                  : Menyulap Karya Ilmiah Menjadi Sebuah Buku

Resume Ke      : 4
Gelombang      : 28
Tanggal             : 16 Januari 2023
Tema                  : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber    : Eko Daryono, S.Kom
Moderator        : Nur Dwi Yanti, S.Pd

Pembaca Budiman!!!

Melihat Flyer dengan temanya saja “Menulis Buku dari Karya Ilmiah” sudah bikin sangat penasaran. Kira-kira kayak apa ya? Rasa penasanku sudah tak terbendung lagi ketika kulihat waktu di HP menunjukkan pukul 19.00. Sejenak kubuka WA grup KBMN PGRI 28, ternyata Bu NDY inisial dari Bu Nur Dwi Yanti, selaku moderator sudah stay tune dengan letupan chat Bu There ‘Jangan biarkan mata pena kita mongering menguap tak berarti’ . Sambil menunggu Narsum menunaikan Ibadah Sholai Isya’, Bu NDY menambahkan quote tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell, menggambarkan passion sebagai ‘the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Terjadinya komitmen mindset kita dalam menululis dari “keharusan” menjadi “kemauan”.

Narasumber kita malam ini Bapak Eko Daryono, S.Kom yang biasa disapa Mr. Yons akan mengupas tuntas bagaimana caranya menggubah Karya Ilmiah menjadi sebuah buku yang bisa dicerna oleh para pembaca.

Mengutip perkenalan Bapak Eko Daryono S.Kom yang biasa disapa Mr. Yons dari tautan https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html, ternyata beliau terlahir di Karanganyar Jawa Tengah pada tanggal 20 Desember 1975, anak pertama dari 3 bersaudara. Beliau berprofesi sebagai ASN Fungsional Tertentu di SMP Negeri 3 Mojolaban Sukoharjo dengan status tersertifikasi pada Mata Ajar TIK melalui PLPG di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jabatan terakhir adalah Ahli Madya (Pembina IV/a). Buku karya beliau baik solo maupun antologi berjumlah 32 karya yang bisa kita kunjungi pada link di bawah ini:   https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html

Mr. Yons mengawali materi dengan neyampaikan ucapan  terima kasih kepada IGTIK PGRI, founder KBMN PGRI, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. atas undangannya menjadi narasumber KBMN 28. Begitu juga berterima kasih kepada Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH dan Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. yang sudah mengantarkannya sebagai pemateri berbagai event kegiatan menulis.

Beliau juga memberikan ucapan selamat kepada Dr Jay (Omjay) beserta Tim Solidnya yang telah berhasil menebar virus menulis di seantero Nusantara dan memotivasi semua peserta KBMN 28 agar meluruskan niat untuk belajar dan memperteguh minat untuk menerbitkan buku khususnya solo karier, sebab beliau juga bagian dari Akademinya Omjay Angkatan ke-12.

A.  Pemaparan Materi

Materi yang beliau bawakan malam ini adalah Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah atau Lebih tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah. Materi ini sangat terkesan teoritis, namun berkat asahan dan analisa yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku, meski pun sifatnya tetap fleksibel sehingga beda penulis kadang beda persepsi.

  Pengertian Karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata, yaitu:

1. Karya dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan

2. Tulis atau menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain.

3. Ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.

Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta faktual. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

 

-   Fungsi Karya Tulis Ilmiah

1. Fungsi Untuk Pendidikan

2. Fungsi Untuk Penelitian

3. Fungsi Fungsional

 

-   Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Dapat melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif.

2. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan

3. Mendapatkan kepuasan intelektual

4. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

5. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya

6. Sebagai peningkatan perorganisasian fakta dan data secara sistematis

7. Dapat melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

KTI (Karya Tulis Ilmiah) dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014: tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Secara umum KTI ada dua yaitu:

1.  KTI Non buku :

a.    KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi

b.    KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal

c.     KTI berupa ulasan atau resensi

2.  KTI Buku :

a.    Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi

b.    Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan

c.     Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding

Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas

Umumnya struktur KTI sebagai berikut:


Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus

Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Sedangkan secara sistematika, gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab. Begitu juga, secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis

Cara Konversi KTI menjadi Buku

1.  Memodifikasi Judul

Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh :


 2.  Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku . Pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah.

3. Modifikasi Bab I

Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

4. Modifikasi Bab II

Susunan bab dan sub bab di atas saya rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :

5. Modifikasi Bab III

Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya. Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan, yaitu:

1)      Benar-benar menghilangkan bab III

Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya

2)      menginclude bab 3 di bab 2

Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3.

3)      menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan

Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan

6.  Modifikasi Bab IV

Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV seperti STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK. Tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.

7. Modifikasi Bab V

Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

8. Modifikasi Lampiran

Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Mengkonversi KTI Menjadi Buku

1. Keaslian Laporan Hasil Penelitian
    Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat             diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal             punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat         karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya

2. Menghindari Kompilasi yang terlalu banyak

    Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari     sudut pandang penulis. Saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya secara otomatis dia sedang                    menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu     dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan

3. Memilah dan Memilih Data yang Dipublikasikan

    Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis

4. Modifikasi Bahasa Buku

Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut, termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis

 

5.  Hindari Pengambilan Sumber Kutipan Berantai atau Pendapat yang Kurang Dapat Dipertanggungjawabkan secara Ilmiah

6.  Wajib Menuliskan Semua Daftar Pustaka

Daftar pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.

7.  Memperhatikan Kaidah Penyusunan Buku ber-ISBN

Hal ini khususnya jika akan dinilaikan untuk KP

B. Tanya Jawab

Pertanyaan yang diajukan B Leli Suryani tim Solid tentang bagaimana cara mengubah gaya penulisan kutipan/ pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas saja? Beliau langsung meresponnya dengan memberikan contoh riil seperti di bawah ini:

Sumber Asli:

“Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah” (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)

Modifikasi:

“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah" (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)

Ada pertanyaan dari Bapak Amin kurniawan-Ponorogo:

1. Bagaimana caranya mebuat buku dari hasil penelitian yang failnya sudah hilang apakah mengetik ulang atau bagaimana mohon pencerahnya.?
2. Bagaimana merubah dari hasil laporan karya ilmiah.  menjadi suatu artikel yang menarik?

Beliau menjawab dengan sangat cermat:

1.  Kalau ada naskahnya bisa discan kemudian diconvert ke doc
2.  Artikel atau buku? Kalau artikel, ringkas isi LKI-nya kemudian modifikasi judul yang menarik

Pertanyaan berikutnya dari Teguh Wiyono, tentang bagaimana agar buku modifikasi kita tadi sesuai kaidah penulisan? Beliau menjawabnya dengan memahami kaidah penulisan buku termasuk didalamnya struktur dan kebahasaan buku. Bahkan beliau menyarankan penanya untuk membaca buku panduannya.


Demikian resume malam ini. Teruslah eksplorasi kemampuan diri dengan goresan pena/tulisan. Rawe-rawe rantas malang-malang putung. Seamangat 45. Maju terus pantang mundur.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan komentar ya. Salam literasi. Terima kasih.

Peresume

Moh. Ali Husni - Trenggalek 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Asking for Attention and Showing Attention

PERBEDAAN RUKUN QOLBI, QOULI DAN FI'LI

WALIMATUL AQIQAH